Salah satu fungsi transistor adalah sebagai saklar yaitu bila berada pada dua daerah kerjanya yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (cut-off). Transistor akan mengalami perubahan kondisi dari menyumbat ke jenuh dan sebaliknya. Transistor dalam keadaan menyumbat dapat dianalogikan sebagai saklar dalam keadaan terbuka, sedangkan dalam keadaan jenuh seperti saklar yang menutup.
Untuk membuat transistor
menghantar, pada masukan basis perlu diberi tegangan. Besarnya tegangan harus
lebih besar dari Vbe (0,3 untuk germanium dan 0,7 untuk silicon).
CUT OFF
- Titik cut-off transistor adalah titik dimana transistor tidak menghantarkan arus dari kolektor ke emitor, atau titik dimana transistor dalam keadaan menyumbat.
- Pada titik ini tidak ada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor.
- Titik cut-off transistor terjadi pada saat transistor tidak mendapat bias pada basis, sehingga transistor tidak konduk atau mengalirkan arus dari kolektor ke emitor.
- Titik cut-off transistor ini memiliki VCE yang maksimum yaitu mendekati VCC
SATURASI
- Titik saturasi transistor adalah daerah kerja transistor dimana arus kolektor mencapai nilai maksimum, yaitu arus kolektor ditentukan oleh nilai Vcc dan Rc karena nilai resistansi kolektor – emitor transistor kondisi minimum (≈ 0) sehingga diabaikan.
- Dalam keadaan saturasi, arus kolektor secara nominal adalah Vcc/Rc, dan karena Rc adalah beban yang bernilai kecil, maka Vcc perlu dijaga agar tetap rendah supaya transistor tetap beroperasi dalam batasan arus maksimum dan disipasi daya minimum.
Pada
daerah kerja ini transistor biasanya digunakan sebagai penguat sinyal.
Transistor dikatakan bekerja pada daerah aktif karena transistor selalu
mengalirkan arus dari kolektor ke emitor walaupun tidak dalam proses penguatan
sinyal, hal ini ditujukan untuk menghasilkan sinyal keluaran yang tidak cacat. Transistor
yang berfungsi sebagai penguat sinyal bekerja pada wilayah antara titik jenuh
(saturasi) dan kondisi terbuka (cut off), tetapi tidak pada kondisi keduanya.